“Indikasinya muncul garis merah... Harus ditolak atau masih aman, ya?”
Pertanyaan seperti ini sering muncul di lapangan saat melakukan Liquid Penetrant Testing (PT). Tapi tunggu dulu—jangan buru-buru menyatakan “reject”! Mari kita gali bersama: apa sih sebenarnya yang menentukan sebuah hasil PT bisa diterima atau tidak?
Kenali Dulu Tujuannya: Deteksi Cacat Permukaan
PT adalah salah satu metode NDT paling populer karena:
Cepat dan murah
Cocok untuk berbagai material logam
Sangat sensitif terhadap cacat permukaan seperti retak, pori, cold shut, dan sebagainya
Tapi setelah hasilnya keluar, muncul garis-garis atau titik-titik merah terang. Nah... di sinilah cerita baru dimulai.
Acceptance Criteria: Bukan dari ASME Section V
Fakta penting yang sering disalahpahami: ASME Section V tidak menyediakan acceptance criteria! Section V hanya menjelaskan cara melakukan pengujian NDT, seperti:
Pemilihan jenis penetran
Teknik aplikasi
Waktu tunggu (dwell time)
Pemeriksaan dan interpretasi indikasi
Tapi apakah indikasi itu boleh ada di komponen? Itu bukan ranahnya Section V.
Jadi, Dari Mana Kita Mengambil Acceptance Criteria?
Acceptance criteria diambil dari:
Kode Desain:
- ASME Section VIII (untuk pressure vessel)
- B31.3 (untuk piping)
- API 650 (untuk tangki minyak)
- AWS D1.1 (untuk struktur baja las)
- ISO 23277 (untuk pengelasan)
Drawing Teknik / Customer Requirement
Banyak perusahaan atau proyek besar memiliki standar internal yang lebih ketat.
Spesifikasi Proyek atau WPS (Welding Procedure Specification)
Kadang tercantum langsung batas maksimum panjang, jumlah indikasi, dan jarak antar indikasi.