Dalam dunia Non-Destructive Testing (NDT), terutama dalam metode seperti Liquid Penetrant Testing (PT) dan Magnetic Particle Testing (MT), penggunaan bahan kimia adalah bagian yang tak terpisahkan. Mulai dari penetrant, cleaner/remover, developer, hingga magnetic particle aerosol—semua mengandung senyawa kimia aktif. Tapi pernahkah kamu memperhatikan label dengan simbol bahaya pada kaleng-kaleng chemical NDT itu? Agar semua orang di industri—dari teknisi NDT, supervisor, hingga petugas K3—bisa memahami risiko dan cara penanganannya, dibuatlah sistem internasional bernama GHS.
Apa itu GHS?
GHS singkatan dari Globally Harmonized System of Classification and Labelling of Chemicals, yaitu sistem global yang mengatur cara mengklasifikasi bahan kimia berbahaya, memberi label, dan membuat dokumen keselamatan (SDS). Sederhananya, GHS adalah bahasa internasional untuk keselamatan bahan kimia—agar semua orang, dari negara mana pun, bisa memahami risiko bahan kimia secara konsisten.
Kenapa GHS Penting dalam Penggunaan Chemical NDT?
Bayangkan seorang teknisi NDT menggunakan penetrant tanpa tahu bahwa bahan tersebut mudah terbakar atau dapat menyebabkan iritasi kulit. Atau seorang pekerja asing salah menangani aerosol developer karena tidak memahami simbol pada labelnya. Ini bisa menyebabkan:
Luka kerja akibat bahan iritan
Kebakaran karena penanganan zat mudah terbakar
Paparan uap berbahaya di ruang tertutup
Ketidaksesuaian saat inspeksi K3 atau audit ISO
Pictogram (Simbol Bahaya)
Ada 9 gambar berbentuk berlian merah yang menunjukkan bahaya seperti:
Menandakan bahan kimia tidak stabil secara eksplosif atau dapat meledak akibat panas, guncangan, atau gesekan. Biasanya digunakan untuk bahan peledak, peroksida organik, dan campuran reaktif.
Simbol ini menunjukkan bahwa bahan tersebut mudah terbakar. Bisa berupa gas, cairan, atau padatan yang mudah menyala saat terkena panas, api, atau udara. Termasuk juga bahan yang dapat menyala sendiri atau bereaksi dengan air menghasilkan gas yang mudah terbakar.
Menunjukkan bahan pengoksidasi yang bisa memperparah kebakaran dengan menyediakan oksigen tambahan. Biasanya digunakan pada oksidator gas, cair, atau padatan.
Simbol ini menandakan gas yang disimpan di bawah tekanan tinggi, termasuk gas terkompresi, gas cair, atau cryogenic. Bahan ini bisa meledak jika terkena panas atau pecah akibat tekanan tinggi.
Menandakan bahan korosif yang bisa menyebabkan kerusakan kulit serius, luka bakar, dan iritasi mata berat, serta dapat merusak logam. Contohnya adalah asam kuat dan basa kuat.
Menandakan toksisitas akut tinggi – bahan yang dapat menyebabkan kematian atau keracunan parah bahkan dalam jumlah kecil, baik melalui pernapasan, kulit, atau tertelan.
Digunakan untuk bahan dengan efek kesehatan ringan hingga sedang, seperti iritasi kulit atau mata, reaksi alergi kulit, dan pusing sesaat. Juga bisa menunjukkan efek lingkungan terhadap ozon (jika disyaratkan).
Menandakan efek kesehatan jangka panjang atau kronis, seperti: Kanker (karsinogenik), Mutasi genetik, Kerusakan organ, Gangguan reproduksi atau janin, Asma atau sesak napas karena sensitisasi pernapasan
Menandakan bahan yang berbahaya bagi lingkungan air. Bisa menyebabkan kerusakan akut atau kronis terhadap organisme perairan. Penggunaan simbol ini tergantung regulasi tiap negara.